Home » » Pulau Pinus Riam Kanan

Pulau Pinus Riam Kanan

Pulau Pinus




Danau Riam Kanan mempunyai perairan yang berwarna kehijauan. Warna hijau perairan ini menyatu dengan latar belakang danau Riam Kanan yang berbukit-bukit. Latar belakang perbukitan yang menghijau tersebut dikarenakan lokasi dari danau Riam Kanan yang memang dikelilingi oleh pegunungan Meratus. Meratus adalah deretan pegunungan yang membelah provinsi Kalimantan Selatan menjadi dua bagian. 

Panjang deretan pegunungan ini mencapai sekitar 600 km dimulai dari bagian Tenggara Kalimantan Selatan hingga menuju ke arah Utara yang berbatasan dengan provinsi Kalimantan Timur. Total ada 8 kabupaten bagian dari Kalimantan Selatan yang dilewati oleh pegunungan Meratus. Itu termasuk kabupaten Banjar dimana deretan pegunungan Meratus bisa terlihat dari danau Riam Kanan.
Sejarah danau Riam Kanan bisa dilacak hingga masa awal pemerintahan yang ada di Indonesia. Dimana pada tahun 1961 dimulai survey untuk pencarian lokasi pembangunan proyek bendungan yang akan digunakan untuk PLTA. Dibutuhkan waktu selama 12 tahun sebelum bendungan ini diresmikan pada tahun 1973. Dibutuhkan waktu lagi selama 6 bulan sebelum PLTA Riam Kanan beroperasi secara komersial. 

Sebelum dibangun, lokasi dimana sekarang terdapat danau Riam Kanan sempat dikunjungi oleh Wakil Presiden pada masa pemerintahan Soekarno, yaitu Bapak Muhammad Hatta. Namun peresmiannya itu sendiri dilakukan oleh Presiden Soeharto. Jadi bendungan Riam Kanan mulai dari pembangunannya hingga peresmian telah melewati dua periode dalam sejarah Indonesia yang dikenal dengan nama orde lama dan orde baru.
Pengisian bendungan Riam Kanan dengan air dilakukan setahun sebelum peresmian, yaitu pada tahun 1972. Air seluas 8000 hektar yang mengisi bendungan itulah yang dikenal sekarang dengan nama danau Riam Kanan.

Untuk berkeliling danau Riam Kanan, anda bisa menggunakan jasa klotok (perahu motor tradisional). Klotok ini bisa ditemui lalu-lalang disekitar danau dan ada juga yang sedang bersandar di dermaga yang ada di tepi danau. Biaya yang dikeluarkan untuk berkeliling danau Riam Kanan menggunakan klotok adalah sekitar Rp 120.000. Dengan menaiki klotok anda bisa menikmati keindahan panorama disekeliling danau Riam Kanan yang juga merupakan bendungan satu-satunya yang ada di
Selain pegunungan yang mengeliling danau Riam Kanan, disini juga bisa ditemui perkampungan yang berada ditepi danau.
Lokasi yang dijadikan tempat pembangunan bendungan Riam Kanan dahulunya adalah perkampungan penduduk yang tersebar di 9 perkampungan berbeda. Karena adanya pembangunan bendungan, maka penduduk dari ke-9 kampung tersebut dipindahkan ke lokasi lain. Beberapa ada yang hanya dipindahkan ke daratan yang lebih tinggi di tepi danau Riam Kanan.
Perkampungan inilah yang bisa ditemui di sekitar lokasi danau. Ada kumpulan rumah penduduk yang dibangun diatas bukit kecil. Sehingga perkampungan ini cukup unik, karena rumahnya tidak sejajar satu-sama lain. Perkampungan di tepi danau Riam Kanan bukanlah satu-satunya yang akan ditemui disini. Ada juga penduduk yang membangun rumah lanting, yaitu rumah terapung tradisional yang menggunakan kayu atau drum pada bagian bawah rumah sebagai pelampung.
Ada dua pulau yang terletak ditengah danau Riam Kanan. Kedua pulau ini adalah tujuan utama dimana penyewa klotok mengantarkan pengunjung yang ingin berwisata di danau Riam Kanan. Kedua pulau ini ditumbuhi oleh hutan pinus. Pohon pinus bisa tumbuh hingga mencapai 25 hingga 45 m dengan ketebalan batang sekitar 1 meter.
Mungkin bagian paling bernilai dari pohon pinus adalah getahnya yang bisa disadap untuk kemudian dijual. Namun masyarakat setempat tidak ada yang berprofesi sebagai penyadap pohon pinus. Jadi pohon pinus yang ada di kedua pulau di danau Riam Kanan ini dibiarkan tumbuh liar begitu saja. Kedua pulau pinus yang ada ditengah danau Riam Kanan dihubungkan dengan sebuah jembatan kayu sederhana.

Mata pencaharian utama penduduk yang tinggal disekitar danau Riam Kanan adalah sebagai nelayan. Dapat terlihat beberapa penduduk yang sedang memancing di tepi danau. Tentu saja apabila anda hobi memancing, maka bisa melakukan aktifitas tersebut di danau Riam Kanan.
Biasanya ikan yang sering didapat dari memancing adalah ikan Puyau. Selain menggunakan pancingan, penduduk disini juga membudidayakan ikan di keramba yang mereka bangun di perairan danau Riam Kanan. Ikan yang sering dibudidayakan di keramba oleh penduduk setempat adalah dari jenis ikan nila hijau. Hasil budidaya ini biasanya di jual di pasar Tiwingan Bawah yang berada tidak jauh dari danau Riam Kanan.

Perjalanan berkeliling danau Riam Kanan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Banjar bisa diakhiri dengan menikmati segarnya kelapa muda di dermaga pemberhentian kapal klotok. Kabupaten Banjar adalah salah satu kabupaten yang masuk dalam provinsi Kalimantan Selatan dengan ibukotanya yang berada di Banjarmasin. Danau Riam Kanan itu sendiri berjarak sekitar 65 km dari ibukota provinsi.
Danau Riam Kanan adalah bagian dari Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam. Taman ini juga merupakan salah satu tujuan wisata yang ada di Kalimantan Selatan. Meskipun demikian mereka yang berwisata di Kalimantan Selatan, biasanya mengunjungi danau Riam Kanan dan Tahura secara terpisah.








Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Harriz Fadillah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger