Home » , » Kisah Cinta Abdullah Teladan & Siti Misbah

Kisah Cinta Abdullah Teladan & Siti Misbah


Berkisah Nyata dari Kalimantan Selatan..
poto di atas adalah dimana kisah nyata tersebut terjadi...

mari kita mulai kisah ini...

Pada thn 1973, di kampung keramat, kampung melayu, Martapura, ada sebuah keluarga kaya beliau bernama H.Saleh dan istrinya bernama Hj.Rahmah..mereka mempunyai anak semata wayang yg bernama St.Misbah.. Pada saat itu tidak ada yg tidak kenal dgn yg namanya H.Saleh, karena selain terkaya di sana, beliau juga seorang Tuan guru, beliau seorang alim ulama...

Di lain cerita, di Malaysia hidup seorang janda yg di tinggal mati suaminya yaitu Raudah, mempunyai seorang anak yg bernama Abdullah Teladan..mendapat warisan dari almarhum ayahnya sebuah kebun yg luas untuk bekal hidup mereka berdua.. Hidup mereka serba kekurangan, tanah yg di jual tak laku2.. Raudah memutuskan untuk berangkat ke Martapura untuk mengadu nasib disana..tanah warisanpun dititipkan kepada orang yg di percayainya..

Singkat cerita:
Berangkatlah Raudah dan anaknya Abdullah Teladan menuju martapura, tiba di Banjarmasin Raudah pun berkata kepada anaknya si Abdullah yg berumur 6 thn,

Raudah : Abdullah anakku, kita sekarang hidup di tanah orang nak...jangankan keluarga, sebatang jarum pun kita tak punya..maka pandai2 lah kita membawa diri kita nak..
Iya Bu.."kata Abdullah..

Tanpa sengaja bertemu H.Saleh disana..H.Saleh iba melihat keadaan mereka...mereka berdua pun di ajak oleh H.Saleh untuk tinggal di tempatnya..sambil bekerja menjaga dan merawat kebun H.Saleh yg luas. Maka di buatkanlah sebuah gubuk di tengah kebun sekitar 1 KM dibelakang rumah H.Saleh..
Tidak terasa 2 thn sudah berlalu, Abdullah Teladan pun berumur 8 thn..sudah bisa banyak untuk membantu ibunya..

Tercerita H.Saleh dan H.Rahmah di rumahnya sedang ngobrol berdua..
H.Saleh: Sekarang anak kata St.Misbah sudah berumur 6 thn, Bapak rasa sudah cukup umurnya untuk sekolah..
H.Rahmah : Saya khawatir Pak, sanggupkah anak kita ke sekolah dengan menyeberangi sungai Martapura yg begitu deras arusnya..?? Hanya dgn sampan kecil..?
H.Saleh pun berfikir sejenak bagaimana caranya???..kemudian membuka lagi pembicaraan..
H.Saleh : Begini saja Bu...Raudah itu kan mempunyai seorang anak laki2 yg lebih besar dari anak kita, bagaimana kalau kita angkat menjadi anak kita juga..kita sekolah kan dia untuk menemani St.Misbah..."!?!

Sepontan Hj.Rahmah menjawab :" Jangan Pak..

"Kenapa Bu?" H.Saleh bingung...
Hj.Rahmah :Raudah itu orang susah pak..tidak bisa kita salah bicara, dia akan tersinggung..apalagi kita mau mengambil anaknya...!
H.Saleh :"Pokoknya Saya jamin Bu..saya yg akan bicara, ibu diam saja semua akan berjalan mulus.."! H.Saleh meyakinkan.
Singkat Cerita:

Berangkatlah H.Saleh kegubuk Raudah dan Abdullah,
"Assalamu'alaikum" H.Saleh Memberi salam..
"Wa'alaikum salam" Ooh Pak Haji, Jawab Raudah dan Abdullah..
"..Maksud kedatanganku kemari ingin mengundang kalian makan malam dirumahku, untuk mempererat tali silaturrahim.."kata H.Saleh..
"..Terima kasih Pak Haji, suatu kehormatan bagi kami, Insya Allah kami datang.."jawab Raudah..

Malamnya mereka makan malam bersama..selesai makan, Raudah dan anaknya di ajak H.Saleh keruang tamu..
H.Saleh pun membuka pembicaraan, dia mengutarakan semua maksud hatinya untuk mengangkat Abdullah menjadi anak mereka..untuk menemani St.Misbah ke sekolah dan di sekolahkan bersama2...
Raudah pun sangat berterima atas maksud yg di utarakan H.Saleh, karena jangankan untuk memasukan anak ke sekolah untuk makan sehari2 pun hanya mengharap pemberian H.Saleh..
Akhirnya disekolahkan lah Abdullah dan St.Misbah di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, Setiap hari naik sampan berdua menyeberang sungai Martapura...

Singkat cerita : St. Misbah menjadi seorang wanita cantik, banyak yg tergila2 disekolahnya...setiap sore temannya silih berganti datang ke rumahnya dengan berbagai alasan supaya bisa bertemu St.Misbah..
H.Saleh hanya geleng2 kepala, mengerti apa maksud anak2 yg sering ke rumahnya..

Tidak terasa 10 thn sudah berlalu, Abdullah berumur 18 thn, dan Misbah 16 thn...
H.Rahmah bicara pada H.Saleh :" Pak...Saya rasa sudah cukup bekal Misbah, sekolah selama 10 thn.."
H.Saleh pun setuju dengan saran istrinya, akhirnya diputus lah sekolah St.Misbah...Dengan demikian otomatis Abdullah akan berhenti sekolah juga..
Setelah 10 thn tinggal di rumah H.Saleh, maka kembalilah Abdullah tinggal bersama ibunya di gubuknya..

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun...lama tidak bertemu Abdullah Teladan dengan St.Misbah...

Setiap Ba'da Ashar St.Misbah duduk dekat jendela, termenung, menatap ke sebuah gubuk di tengah kebun, Sambil menangis...Setiap hari seperti itu, entah apa yg di fikirkannya...mukanya sudah pucat karena jarang makan... H.Saleh dan istrinya pun bingung kenapa anak mereka seperti itu..?!

H.Saleh terdiam, kemudian berkata : "..Saya tau Bu..!! Saya ingin membuka tabir rahasia anak kita ini Bu.." Apa yg selama ini telah menyiksa Bathinnya...

Dikisahkan : Yg dialami oleh Abdullah Teladan sama seperti Siti Misbah..setiap ba'da Ashar, Abdullah teladan duduk di depan pintu, memandang jauh kedepan ke sebuah rumah yg cukup besar, kemudian dia menangis, begitulah yg di alaminya setiap hari...

Abdullah : "Kenapa hatiku seperti ini..oh St Misbah.."
Raudah ibu Abdullah tahu apa yg tengah terjadi pada anaknya itu...dia pun berkata pada Abdullah..
Raudah : "Abdullah Anak ku..Kita ini orang susah Nak..Tidak akan mungkin Emas, intan berlian beremban tembaga..
Abdullah : "Tidak Bu..Kalau benar2 rezeki musang, tidak mungkin sampai di makan elang.."
Raudah: "Jangan Nak..Apa nanti yg akan di lakukan H.Saleh ketika tahu semua ini..beliau sudah seperti keluarga kita sendiri, beliau sudah banyak membantu kita hingga saat ini.."
Abdullah hanya terdiam

Kemudian di lain cerita, H.Saleh dan H.Rahmah istrinya sibuk memikirkan bagaimana caranya mengungkap tabir rahasia St.Misbah anak semata wayang mereka itu...
Hingga suatu hari dipanggil lah St.Misbah oleh H.Saleh..H.Saleh langsung memancing pembicaraan..
H.Saleh :Bagaimana keadaan teman2 mu yg sering main kesini Nak, lama mereka tidak pernah kesini lagi setelah kamu berhenti sekolah..
St.Misbah : Alhamdllah mereka sehat Pak...
H.Saleh ini seorang tuan guru jadi beliau juga mengerti masalah ilmu kejiwaan...
Jadi satu persatu semua keadaan temannya ditanyakan pada St.Misbah..
H.Saleh memperhatikan raut wajah anaknya, tapi tidak ada satupun di antara nama2 itu yg merubah raut wajah St.Misbah..
H.Saleh pun mulai bingung apa sebenarnya yg terjadi pada anaknya yg membuatnya selalu termenung setiap sore..
kemudian H.Saleh teringat pada anak angkatnya, tidak lain tidak bukan yaitu Abdullah Teladan..
H.Saleh pun kemudian berkata pada St.Misbah..
" Tolong Nak, panggilkan Abdullah Teladan kakak angkatmu..sudah lama Bapak tidak bertemu dengannya.." Kata H.Saleh
Tanpa bicara, pada saat itu juga St.Misbah langsung berdiri, berlari menuju gubuk Abdullah Teladan, Selendangnya yg terjatuh pun tidak di hiraukannya lagi...
H.Saleh pun terkejut melihat sikap St.Misbah..
H.Saleh berkata pada istrinya : "Ternyata Abdullah Teladan orangnya...Malam ini kita berangkat ke Martapura, Saya punya rencana Bu.."
H.Rahmah : "Kenapa Pak..? Terus rumah kita bagaimana, nanti di bobol maling..
H.Saleh: "Kan ada St.Misbah, rencananya ku minta Abdullah menemaninya malam ini..."
H.Rahmah pun langsung protes...
H.Rahmah : "Tidak Pak, itu sama saja kita menaruh umpan di mulut buaya..habis dimakannya anak kita.."
H.Saleh : Pokoknya Ibu jangsn khawatir Saya yg akan bermain, apabila Abdullah macam2 maka habis juga dia kubunuh malam ini, malam ini kita berangkat.."
H.Rahmah pun akhirnya menurut saja dengan permainan H.Saleh...


Diceritakan:
St.Misbah yg menuju gubuk Abdullah Teladan...Pada saat itu Abdullah di dalam gubuknya mendengar suara langkah kaki..dia pun bergumam dalam hati
"Sepertinya aku mengenali suara langkah ini, jangan-jangan...????" Begitu gumamnya bercampur deg2an..
Setapak demi setapak, semakin lama suara langkah itu semakin dekat...dan kemudian:
"Assalamu'alaikum.!!" Terdengar suara lembut memberi salam...
Abdullah sangat mengenali suara itu..siapa lagi kalau bukan..??????
"wa'alaikum salam.." sahut Abdullah dan ibunya serentak...
Bergegas Abdullah dan ibunya keluar...
Abdullah menjumpai seraut wajah cantik yg selama ini menghantui pikirannya, sedang berdiri di depan pintu gubuknya...
Abdullah:Oh..ternyata Adikku St.Misbah..Ada apa gerangan dirimu sampai kesini..tentunya sangat penting..??
St.Misbah: Betul kakak ku Abdullah..Aku kesini untuk menemui kakak, Bapak ingin bertemu kakak sekarang juga..!!!
Abdullah dan Ibunya saling tatap...ada apa gerangan dia dipanggil..
Abdullah : Baiklah, sekarang kita berangkat...

Diceritakan : Berangkatlah Abdullah Teladan dan St.Misbah menemui H.Saleh...
Sesampai disana H.Saleh pun mengutarakan maksudnya..
H.Saleh : Abdullah...malam ini aku dan H.Rahmah mau berangkat ke Martapura ada undangan dan menginap disana..St.Misbah sendirian di rumah, jadi maksudku kamu yg menemaninya malam ini.."
Belum sempat Abdullah menjawab perkataan itu, Dengan sigap St.Misbah memotongnya.
St.Misbah : Berapa lama Bapak menginap di sana.??
H.Saleh : 1 malam saja..memangnya kenapa ?
St.Misbah : 2 atau 3 malam juga tidak apa2 Pak,!? Kata St.Misbah sambil tersenyum lirih..

H.Saleh pun hanya geleng2 kepala mendengar perkataan anak semata wayangnya itu...H.Saleh sangat mengerti maksudnya..
Abdullah : Baiklah Pak, Malam ini saya akan menemani St.Misbah..tapi saya memberitahu Ibu saya dulu, sebelum maghrib nanti saya akan kesini lagi..?!
H.Saleh : Baiklah..beritahulah ibumu..dan juga nanti sebelum maghrib, hewan ternak masukkan ke kandangnya..dan jangan lupa pintu, jendela di kunci..dan St.Misbah nanti siapkan makan malam untuk kakakmu Abdullah
Abdullah + St Misbah: Iya Pak..??

Maka pulanglah Abdullah untuk memberitahu ibunya...
Abdullah : Bu..H.Saleh minta nanti malam saya menemani St.Misbah di rumahnya, H.Saleh 7 H.Rahmah menginap di Martapura..
Raudah : Iya Nak...tapi ingatlah anakku, jangan sampai kau nodai kepercayaan H.Saleh...
Abdullah : Saya akan selalu ingat dan jaga itu Bu...!! Malam ini ksempatan saya mengungkapkan semuanya Bu.., buka kulit nampak isi...mengungkap tabir rahasia hatiku kepada St.Misbah...!!
Raudah : Kamu jangan berfikiran yg macam2 Nak, kita ini orang susah..hidup pun menumpang dgn H.Saleh...
Abdullah : Tidak Bu...pokoknya malam ini Saya akan ungkapkan semuanya...jikalau Cintaku berbalas,Alhamdulillah Saya sangat bahagia...tapi jikalau cintaku bertepuk sebelah tangan, Mungkin besok saya akan mati Bu..!!
Ibunya pun langsung menangis mendengar ucapan anaknya itu..dan akhirnya Abdullah pun ikut mnangis..
Singkat Cerita :
Setelah ba'da Ashar, berangkatlah Abdullah menuju rumah H.Saleh yg jaraknya kurang lebih 1 KM dari gubuk Abdullah dan Ibunya...
setiba di sana, Abdullah langsung mengumpulkan hewan ternak untuk di masukkan ke kandangnya karena hari mulai gelap..
Tidak terasa maghrib pun tiba, terdengar suara Adzan berkumandang..Abdullah pun segera mengambil wudhu untuk menunaikan sholat maghrib..

Diceritakan :
Abdullah hendak melaksanakan sholat di kamar tempat iya dulu tinggl selama 10 thn...pada saat hendak mengangkat takbiratul ihram..
St.Misbah menegurnya : Tidak kah sholat berjemaah itu lebih baik..kenapa kakak tidak berjemaah denganku...??
hati Abdullah pun berdegup kencang..benar sekali yg di katakan St.Misbah..dan kapan lagi dia bisa sholat berjemaah dengan St.Misbah kalau bukan malam ini...??!

Abdullah pun membatalkan takbirnya...saat itu mereka hanya berdua di rumah..agar tidak terjadi sesuatu yg tidak di inginkan Abdullah tetap menjaga etika, dia sangat mengerti ilmu agama..
Kebetulan kamar mereka bersebelahan, maka Abdullah teladan membukan pintu kamarnya dan menyuruh St.Misbah membuka pintu kamarnya juga, sholat berjamaah pun dilakukan di kamar masing2 tanpa harus berdekatan..

Selesai sholat Abdullah teladan berdo'a yg di ikuti oleh St.Misbah, yg salah satu do'anya berarti :
" Yaa Allah, kumpulkan lah aku dengan St.Misbah seperti kau mengumpulkan Adam dan Hawa..."
Amiiin.." sahut St.Misbah.
" Yaa Allah, kumpulkan aku dengan St.Misbah seperti kau mengumplkan Nabi Yusuf dan St.Zulaikha.."
" Amiiin.." sahut St.Misbah pula...dan seterusnya...
Selesai sholat mereka pun makan malam..tak sengaja Abdullah menatap St.Misbah, dan St.Misbah pun menatap Abdullah...pandangan mereka bertemu, Laksana api yg di siram bensin..Api cinta pun berkobar lagi di sana..


Abdullah dan St.Misbah pun makan malam..St.Misbah sebagai tuan rumah yg baik, yg berpendidikan..tidak mau jauh2 menaruh tempat nasi dari piring Abdullah Teladan..
Saling melirik pun tidak bisa dihindarkan...sudah lama Abdullah tidak melihat wajah cantik St.Misbah..hati Abdullah tidak karuan sampai2 mau mengambil ikan malah mengambil sendok...

Tidak lama terdengarlah Adzan Isya berkumandang..mereka pun kembali menunaikan sholat Isya berjama'ah...selesai sholat mereka pun berdo'a yg di pimpin oleh Abdullah, Salah satu do'anya sama dengan do'anya ketika sholat maghrib tadi...

Diceritakan H.Saleh dan H.Rahmah sudah menyeberangi sungai Martapura menaiki sebuah lanting...sampai di pelabuhan seberang H.Saleh pun bicara pada istrinya..
H.Saleh: "Hj.Rahmah istriku..Ibu naik saja kedaratan, Saya akan kembali ke rumah...mengawasi apa yg dilakukan Abdullah dan Misbah malam ini..Apabila Abdullah macam2, maka habis ku tebang batang tubuh Abdullah malam ini.."
Maka berangkatlah H.Saleh kembali ke Kampung Melayu, Kampung Keramat rumahnya berada...

Sedangkan Abdullah dan St.Misbah sudah bersiap untuk tidur di kamar mereka masing2...
Abdullah pun merebahkan tubuhnya di kasur yg dulu menjadi tempat tidurnya selama 10 thn..tidak ada yg berubah di kamar itu sama seperti dulu..

Dikisahkan H.Saleh pun sampai di depan rumahnya, dia perhatikan begitu tenang keadaan di sana...H.Saleh pun ingin memastikan apa yg terjadi di dalam rumahnya itu..H.Saleh pun masuk ke bawah kolong rumahnya, rumah H.Saleh itu lantainya tinggi sekitar 2 meter dari tanah..maka dengan leluasa H.Saleh masuk kesana..H.Saleh berhenti tepat di bawah kamar Abdullah dan St.Misbah...

H.Saleh pun memasang telinga baik2...Jam 10 malam dia dengarkan masih sunyi, jam 11 hening, Jam 12 senyap...
" Jangan2 mereka sudah benar2 tidur.." gumam H.Saleh dalam hati..nyamuk sudah tidak terkira lagi menggigitnya...bila ada suara gemertak di dalam kamar, cepat2 H.Saleh mengangkat telinganya, tapi setelah itu hening lagi..

Diceritakan :
St.Misbah dan Abdullah tidak bisa tidur, St.Misbah masih penasaran dengan do'a Abdullah Teladan setelah selesai sholat tadi..do'a itu masih terngiang2 di telinganya, dia pun berfikir apakah Abdullah benar2 menginginkan itu terjadi..
Sekitar jam 1 malam, Abdullah Teladan pun gelisah...duduk salah, berdiripun salah, tengkurap, telentang, miring kiri miring kanan..tapi hatinya tetap tak tenang..
St.Misbah mengetahui hal itu...sebagai tuan rumah yg baik akhirnya St.Misbah mencoba menanyakannya kepada Abdullah...

St.Misbah : "apakah kakak Abdullah belum tidur..?"
H.Saleh yg mendengar itu pun cepat2 memasang telinga..
"Nah..ini yg ku tunggu2.." gumam H.Saleh dalam hati
Abdullah pun menjawab : "Belum adikku..aku tidak bisa tidur..?"
St.Misbah : "kenapa ka..? Apakah Banyak nyamuk..?"
Abdullah : " Tidak dik..!??
St.Misbah: "Atau kasurnya yg kurang empuk ya ka..??
Abdullah: "Bukan juga dik.."
St.Misbah: "Lalu apa gerangan yg membuat kakak ku Abdullah begitu gelisah..?"
Abdullah : "Begini, Asal kamu tau dik...tadi siang sebelum berangkat kesini, 3 kali aku bercermin tapi ku lihat serasa hilang bayang2ku...terus aku keluar pondok serasa gelap pandanganku, aku pun mencoba untuk berbaring, tapi yg kurasakan serasa berbaring di atas rebung yg gatal luar biasa...mungkin itu pertanda aku akan mati wahai adikku misbah..?!?
Mendengar Abdullah mengatakan mau mati, hati St.Misbah pun menjadi limbung, tidak terasa air mata menetes di pipinya..
St.Misbah: "Kakak Jangan bicara seperti itu..." katanya sambil terbata
Abdullah : "Malam ini aku akan kuyak pisang adikku, buka kulit tampak isi, akan ku buka tabir rahasia hatiku yg selama ini ku pendam wahai adikku St.Misbah.."

Mendengar itu, hati St.Misbah pun deg2an, apa sebenarnya yg ingin di sampaikan oleh Abdullah..sungguh berharap2 cemas..
H.Saleh yg di bawah kolong rumah pun semakin semangat dan bergumam dalam hati : "Ini dia, permainan segera di mulai..".

Abdullah pun melanjutkan perkataannya : "Jikalau cinta ini berbalas maka syukur Alhamdulillah aku sangat bahagia...dan apabila ternyata cintaku bertepuk sebelah tangan...mungkin besok aku akan mati...
"Aku berpesan padamu wahai adikku St.Misbah "Apabila ternyata besok aku mati, maka kuburkanlah aku di tempat dimana kamu sering melewati dan melihatnya, Tuliskan di batu nisanku "ABDULLAH TELADAN" besar2..supaya apabila kamu lewat, kamu akan melihat dan ingat bahwa itulah makam orang yg mencintaimu sampai mati.."

Tangis St.Misbah pun tak tertahan lagi mendengar itu, antara tangis bahagia karena Abdullah juga mencintainya, dan tangis takut kehilangan Abdullah Teladan pujaan hatinya..

St.Misbah :Kakak jangan berkata seperti itu kak, semua akan baik2 saja..
"Mulai malam ini aku bersumpah Kak.."aku haramkan batang tubuh ku disentuh oleh laki2 lain, selain Abdullah Teladan..."
dan Abdullah pun bersumpah demikian juga...

H.Saleh sudah mengetahui semuanya dan tidak terasa waktu sudah menjelang sholat subuh...cepat2 H.Saleh keluar dari bawah rumah takut ketahuan Abdullah dan St.Misbah...H.Saleh pun kembali ke Martapura menjemput istrinya.


Dikisahkan:
H.Saleh kembali menjemput istrinya di Martapura..tiba disana H.Saleh terkejut melihat istrinya tidur di lanting, ia pun membangunkannya...
H.Saleh:"Bu Bangun..kenapa Ibu tidur di sini? Tidak naik ke daratan.."
Hj.Rahmah:"Saya menunggu Bapak disini saja tidak kemana2..Bagaimana Anak kita Pak"
H.Saleh :"Gila Bu.."
Hj.Rahmah:"Siapa yg gila Pak..kenapa anak kita..?" tanyanya dengan nada panik
H.Saleh: "Sama2 gila Bu..St.Misbah gila, Abdullah gila...tergila gila di mabuk asmara.."
Setelah semua diceritakan Hj.Rahmah pun mengerti apa yg terjadi

H.Saleh dan Hj.Rahmah pun pulang menuju kampung keramat, Kampung Melayu Martapura...

Singkat Cerita :
Abdullah dan St.Misbah pun di setujui oleh orang tuanya untuk menjalin hubungan...

Pada suatu hari Raudah ibu Abdullah mendapat sepucuk surat dari Malaysia, dari seseorang yg dititipinya tanah warisan Alm.Ayah Abdullah...
Disurat itu diberitahukan bahwa tanah mereka telah laku terjual mahal, Raudah dan Abdullah kini menjdi orang kaya..mereka pun sangat bahagia sekali membaca surat itu...keluarga H.Saleh pun sangat terharu mendengar berita itu, karena sudah terlalu lama Abdullah dan ibunya menderita kesusahan..

Maka Abdullah pun berniat berangkat ke Malaysia mengambil harta warisan itu, dia hanya berangkat seorang diri..sehari sebelum keberangkatannya dia pun berpamitan kepada keluarga H.Saleh yakni calon mertuanya..karena setelah pulang dari Malaysia, Abdullah dan St.Misbah berencana Menikah...

Air mata St.Misbah sudah tidak terbendung lagi melepas kepergian sang pujaan hatinya..Dia berpesan pada Abdullah agar selalu mengirim surat selama di Malaysia...

Abdullah pun berangkat seorang diri ke Malaysia..

Singkat Cerita:
Hari berganti Minggu, Minggu berganti bulan, bulan berganti tahun..tidak ada kabar dari Abdullah, hingga bertahun tahun tak sepucuk surat pun yg di terima St.Misbah.... St.Misbah sangat sedih sekali..setiap hari hanya menangis menyebut nama Abdullah..

Diceritakan:
Di Malaysia pada saat itu terjadi pemberontakan, zamannya perompak..Nama Abdullah teladan sangat di incar, karena dia orang yg kaya..Abdullah hanya bersembunyi hingga tak bisa mengirm surat kepada St.Misbah dan Ibunya..


Diceritakan di Martapura, H.Saleh kedatangan seorang tamu, seorang tuan guru...yakni teman karibnya sendiri, teman senasib sepenanggungan..
setelah panjang lebar ia pun mengutarakan maksudnya..beliau mempunyai seorang anak laki2 bernama Tamsil, yg rencananya akan di jodohkan dengan St.Misbah..
Walaupun teman karibnya sendiri..H.Saleh tidak berani mengambil keputusan sebelum berunding dengan anak dan istrinya..Apalagi sekarang St.Misbah sudah mempunyai calonnya yaitu Abdullah Teladan..walaupun sampai sekarang tidak ada kabarnya..

Singkat cerita:
H.Saleh pun menceritakn kepada H.Rahmah tentang lamaran itu...tapi bagaimana caranya bicara pada St.Misbah...

Suatu hari diceritakan lah pada St.Misbah tentang lamaran itu..dan juga mengenai Abdullah yg sudah bertahun tahun tidak ada kabarnya..mungkin Abdullah sudah mati di bunuh perompak... St.Misbah sangat sedih sekali kenapa Abdullah tidak pernah mengirim surat padanya, atau memang Abdullah sudah mati..tak ada satu haripun yg di lalui St.Misbah tanpa meneteskan air mata...

Seribu pertimbangan sudah di fikirkan oleh St.Misbah...Sebagai anak yg berbakti dia tidak ingin mengecewakan orang tuanya, akhirnya St.Misbah pun menyetujui lamaran itu..

Undangan pernikahan pun disebar, hingga Raudah Ibu Abdullah pun mendapat undangan itu...hatinya sangat terpukul membaca undangan itu, dia membayangkan apa yg akan terjadi pada Abdullah anaknya jika mengetahui hal ini, sungguh terasa menyakitkan bagi raudah membayangkan itu..

Hingga tibalah hari pernikahan St.Misbah dengan Tamsil..pestanya pun sangat meriah...tabuhan gendang hadrah terdengar sampai ke pondok Raudah, oh sungguh sangat pilu hatinya..

Semua undangan hadir di pesta itu, dari kejauhan terlihat seorang pemuda berjalan memakai jas hitam, membawa 2 buah koper..yg tidak lain adalah Abdullah Teladan..

Abdullah Penasaran ada pesta apa di kampung itu...akhirnya ia pun bertanya kepada seseorang
Abdullah:Ada pesta apa ya Pak sehingga sangat ramai...??
Seseorang:"Masa' kamu tidak tahu, hari ini kan pesta pernikahannya St.Misbah.."
Abdullah pun terkejut, hatinya berdebar, tapi dia kurang yakin... Abdullah:"St.Misbah yg mana Pak?
Seseorang:"St.Misbah anaknya H.Saleh.."
Setelah mendengar itu tiba2 saja pandangnya menjadi gelap, tubuhnya limbung dan akhirnya tersungkur di tanah..Abdullah pingsan..
Abdullah pun di gotong oleh warga ke gubuk Ibunya, Ibunya yg mendengar kedatangan Abdullah sangat terkejut karena semua orang mengiranya sudah mati...ibunya pun semakin merasakan sesak didadanya membayangkan kesedihan Anaknya, ibunya pun meninggal sebelum bertemu Abdullah...
Abdullah sampai di gubuk pun tersadar, dia heran kenapa banyak orang di situ..Sungguh keperihan yg tidak bisa di bayangkan setelah mengetahui ibunya telah meninggal...
Ibunya pun di makamkan pada hari itu..

Kedatangan Abdullah ternyata sampai ketelinga St.Misbah, St.Misbah hanya menangis mengetahui itu..

Tibalah disaat malam pertama St.Misbah dengan suaminya yg bernama M.Tamsil..
Sebagai wanita sholehah walaupun tidak di dasari cinta, ia ingin berbakti dengan suaminya...maka di tanggalkanlah semua pakaiannya hingga tidak ada sehelai benangpun menempel di tubuhnya, kemudian dia berbaring di ranjang pengantin menunggu suaminya...

Tidak lama suaminya pun masuk kamar dan tersenyum melihatnya...Tapi suaminya heran kenapa ada 2 guling yg membatasi antara bantalnya dengan bantal St.Misbah..
Suaminya pun bertanya kenapa jadi seperti itu..? Akhirnya St.Misbah pun menceritakan tentang sumpahnya bersama Abdullah Teladan, bahwa tidak akan rela tubuhnya di sentuh laki laki kecuali oleh Abdullah..
St.Misbah minta izin pada suaminya menemui Abdullah untuk mencabut sumpah itu..

Tamsil:"Ku izinkan engkau menemui Abdullah Teladan dengan syarat, apabila di pondok Abdullah ada 5 anak tangga maka ku izinkan engkau hanya menaiki 2 anak tangga saja, begitupun sebaliknya yg berlaku pada Abdullah.."
St.Misbah pun setuju dengan syarat itu..akhirnya dia berangkat menuju gubuk Abdullah di tengah malam..

Diceritakan Abdullah Teladan digubuknya, berbaring memandang empat sudut kelambu, hatinya terpukul dan sudah tidak ada semangat hidup lagi..dia memikirkan apa yg dilakukan St.Misbah bersama suaminya malam ini..
Di tengah kegalauannya tiba2 dia mendengar suara jejak kaki menuju ke gubuknya...
Abdullah bergumam : "Sepertinya aku tau suara ini, seperti suara jejak St.Misbah...jangan jangan????
dan tidak lama setelah itu..
"Assalamu'alaikum" terdengar suara lembut memberi salam..
"Wa'alaikum salam" Abdullah menjawab..

Abdullah tau suaru itu adalah suara St.Misbah, dia pun langsung melompat keluar hingga putus tali kelambu dan dia tergulung didalamnya..
Abdullah pun keluar menemui pujaan hatinya.. Abdullah:"Aku sangat merindukanmu wahai St.Misbah.."
Abdullah hendak turun dari pondoknya itu, tapi segera di cegah oleh St.Misbah..
St Misbah:"Berhenti di situ saja kak Abdullah, Aku mendapat izin dari suamiku hanya menaiki 2 anak tangga saja, dan kakak hanya boleh menuruni 2 anak tangga pula.." St.Misbah pun terus berkata
"Kemana saja kakak selama ini, kenapa tidak pernah memberi kabar, kenapa tidak pernah mengirm surat padaku, sehingga semua orang di sini mengira kakak sudah mati??? Setiap hari aku mengharapkan kedatanganmu"
St.Misbah menangis terisak isak..

Abdullah:"Wahai St.Misbah, jangankan aku sampai berjalan mau mengirim surat..mendengar namaku pun para perompak sudah siap membunuhku..di sana pun aku di beritakan sudah mati sehingga aku bisa pulang kesini..
"tapi ternyata yg kutemui hanya menyaksikan ibuku meninggal dan kekasihku bersanding dengan orang lain.."
Abdullah tak mampu menahan air matanya, karena begitu sakit yg di rasakannya..
Tangisan St.Misbah pun semakin menjadi..

St.Misbah:"Kini semua sudah terlambat kak, aku sudah menjadi hak orang lain..kita harus mencabut sumpah kita dulu..."
Tangisan Abdullah pun semakin menjadi.

Abdullah:"Wahai St.Misbah, Aku lebih baik mati berkalang tanah daripada melihat kamu bahagia dengan orang lain.."
Selesai mengatakan itu nafasnya terasa sesak tiba2 saja tubuh Abdullah tersungkur... St.Misbah pun terkejut melihat itu..dia coba membangunkannya..tapi sayang Abdullah sudah tidak bernyawa lagi, Abdullah meninggal...
St.Misbah pun histeris, dia tidak sanggup menahan derita ini..sehingga diriwayatkan dalam kisah ini, saat tetesan air mata Abdullah bertemu dengan tetesan air mata St.Misbah maka saat itu pula nyawa St.Misbah pun di jemput...
dan hingga akhirnya cinta mereka pun terkubur sampai mati.."

"Sesungguhnya Allah menjadikan apa saja yg dikehendaki NYA.."

Terima kasih sudah menyimak kisah ini, mohon maaf bila terdapat banyak kekurangan..
"..WASSALAM.."
Share this article :

1 komentar:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Harriz Fadillah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger